Musik Gambus di minati di probolinggo

•April 13, 2008 • Leave a Comment

Probolinggo: Musik gambus saat ini sudah jarang terdengar seiring dengan derasnya pengaruh musik pop dalam dan luar negeri. Namun tak demikian di Probolinggo, Jawa Timur. Sejak tiga tahun silam, musik asal Timur Tengah ini mulai diminati dan punya penikmat tersendiri dengan jumlah cukup besar.

Hingga kini setidaknya ada tujuh grup musik gambus di Kota Probolinggo. Mereka selalu kebanjiran order. Salah satunya grup musik gambus Ar Ryas. Grup musik asuhan Pondok Pesantren Riadlus Sholihin ini beranggotakan 25 orang terdiri dari tujuh vokalis. Selebihnya, memainkan alat musik seperti tamborin, tumpuk, biola, barawis, dan alat musik elektrik modern.

Sejumlah lagu berbahasa Arab dilantunkan mengiringi sejumlah penari zafin. Para penari tampil dengan gerakan dinamis dan seirama dengan musik gambus yang mengiringinya. Mereka harus berlatih khusus untuk dapat menguasai musik gambus dan tarian zafin.

Beberapa penonton mengaku menikmati musik gambus. Mereka merasa terhibur karena musik jenis ini jarang ditampilkan. Meski penggemar gambus tidak sebanyak jenis musik lainnya, kehadirannya telah memperkaya khazanah musik di Indonesia.(YNI/Dandy Arigafur)

Tanam Pohon Demi Oksigen…

•April 13, 2008 • Leave a Comment

Jakarta: Tak ada kata terlambat untuk peduli terhadap lingkungan. Filosofis ini yang terus dipegang murid-murid Sekolah Menegah Pertama 182 Jakarta Selatan. Mereka menanam berbagai tanaman langka di sekitar sekolah yang menjadi inti acara bertajuk Peduli Lingkungan di SMP 182, Sabtu (12/4). Sebagian besar adalah pohon Matoa asli dari Papua.

Jumlah pohon yang ditanam memang tidak banyak, hanya 50 buah. Namun tujuan utama penanaman adalah para murid memahami manfaat sebuah pohon bagi kehidupan. Salah satunya, meningkatkan kualitas udara di SMP 182. Sebab, setiap tumbuhan memproduksi oksigen yang sangat dibutuhkan manusia. Melalui kegiatan ini mereka juga diharapkan tidak membabat hutan di Indonesia jika dewasa kelak. Jumlah hutan di Tanah Air saat ini makin berkurang.

Selain menanam pohon, para siswa diajarkan berkampanye peduli lingkungan melalui karya seni. Sarana yang digunakan adalah tembok sekolah.

Tiada kata terlambat memulai gerakan peduli lingkungan karena sesungguhnya kehidupan kita sangat bergantung pada alam. Tak jarang bencana seperti banjir dan longsor akibat perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan.(RMA/Sufiani Tanjung dan Cosmas Gatot)

hallo ciNk apa KabAr neH!! nih sekilas tentang web aye ye…

•March 5, 2008 • 2 Comments

pada zaman dahulu kala dimana semua orang-oramg pribumi yang ditindas oleh makhluk luar angkasa dan membutuhkan seorang pahlawan…

ternyata doa mereka dikabulkan,

datanglah seorang pahlawan LOCAL yang akan membasmi kejahatan…

akhirnya dari kisah itulah terbuatnya web PRIBUMI LOCAL

‘STOP GLOBAL WARMING’

‘STAY AWAY from HARDCORE’